Ketika kita membeli suatu benda bekas. Katakanlah membeli mobil atau motor bekas. Sebelum kita melihat mobil atau motor tersebut untuk dibeli, kita bertanya “Bagaimana kondisinya?”. Sering dijawab “ … standard …” Persepsi kita adalah suatu kondisi tertentu bahwa barang tersebut sesuai dengan harga yang ditawarkan, atau kita tidak memiliki persepsi apapun mengenai kondisi barang tersebut. Kata “standard” sama sekali tidak menginformasikan mengenai mutu (yang baik) barang tersebut tetapi hanya persepsi mengenai kesesuaian.
Ketika terjadi kerusuhan aparat keamanan mengatakan “sudah memenuhi prosedur standard” Dengan beberapa korban yang terluka atau meninggal merupakan akibat dari tindakan ini, menjadi sebuah pertanyaan Komnas HAM, mengapa bisa terjadi?. Dari kasus ini bahwa suatu standard yang telah dibakukan secara operasionalpun tidak menjamin akibat yang sama (mutu yang diharapkan). Operator bertindak tidak terkendali. Dalam hal ini, manusia sebagai operator dipengaruhi secara subjektif oleh keputusan-keputusannya sendiri.
Selasa, 31 Januari 2012
Kamis, 26 Januari 2012
Humor Penelitian
( ...If it was a slip of tongue or factual mistake when communicate in a group or individually ... Make it humorous ... allow everyone to laugh by immediately pointing it out, smiling, and saying something like "Oh, that was a great way to put it." In most cases just a knowing smile and a look will let everyone laugh it off and quickly forget about it. FRED PRYOR)
Sering dikisahkan bahwa penemuan-penemuan dasar yang menakjubkan di temukan dengan tidak sengaja … Ingat bahwa suatu hari Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu sebuah apel jatuh dari pohon tersebut. Dengan mengamati apel yang jatuh, Newton mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik apel tersebut jatuh kebawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan nama gravitasi. Bagaimana dengan kisah berikut ?
Gaya Berat.
Seorang anak melambung-lambungkan kucing ke atas, kucing itu mendarat tepat menumpu pada empat kakinya. Ia belum menyadari apakah kucing itu dilemparkan dengan kaki diatas atau dibawah. Ia mencoba mengulangi dengan melambungkan kucing dengan posisi empat kakinya diatas. Kembali kucing itu mendarat tepat menumpu pada empat kakinya. Kemudian ia mencoba sekali lagi melambungkan kucing tersebut dengan empat kakinya dibawah. Kembali kucing itu mendarat dengan tetap bertumpu pada empat kakinya. “Eureka … aku tahu sekarang !!! ... titik berat kucing terletak pada keempat kakinya“
Sering dikisahkan bahwa penemuan-penemuan dasar yang menakjubkan di temukan dengan tidak sengaja … Ingat bahwa suatu hari Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu sebuah apel jatuh dari pohon tersebut. Dengan mengamati apel yang jatuh, Newton mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik apel tersebut jatuh kebawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan nama gravitasi. Bagaimana dengan kisah berikut ?
Gaya Berat.
Seorang anak melambung-lambungkan kucing ke atas, kucing itu mendarat tepat menumpu pada empat kakinya. Ia belum menyadari apakah kucing itu dilemparkan dengan kaki diatas atau dibawah. Ia mencoba mengulangi dengan melambungkan kucing dengan posisi empat kakinya diatas. Kembali kucing itu mendarat tepat menumpu pada empat kakinya. Kemudian ia mencoba sekali lagi melambungkan kucing tersebut dengan empat kakinya dibawah. Kembali kucing itu mendarat dengan tetap bertumpu pada empat kakinya. “Eureka … aku tahu sekarang !!! ... titik berat kucing terletak pada keempat kakinya“
Rabu, 18 Januari 2012
Penyesalan Albert Einstein (1950)
ILMU : PERANTI ETIKA DAN ABDI KEMANUSIAAN.
Seperti Etika, Ilmu tak bebas dari pengaruh tata nilai. Kata Kenneth Bouding, ahli ekonomi pad Lembaga Ilmu Perilaku, Universitas Colorado : “Sebagian yang lumayan besarnya dari keberhasilan masyarakat keilmuan dalam memajukan pengetahuan adalah berkat tata nilainya, yang menempatkan pengabdian yang obyektif terhadap kebenaran di jenjang yang paling luhur, dan kepadanya baik harga diri perseorangn maupun kebanggaan nasional harus ditelutkan”.
Namun, kebenaran bukanlah satu-satunya nilai yang dijunjung tinggi itu, dan beberapa di antara ramalan-ramalannya yang penting dan terandalkan, seharusnya dipandang sebagai informasi tambahan untuk menafsirkan norma-norma etika secara lebih betul dan lebih relevan.
Tetapi sekedar berperan sebagi informan merupakan citra ilmuwan yang kian usang. Kecenderungan yang nampak ialah, bahwa rupanya makin banyak ilmuwan yang menganggap bahwa mereka sungguh-sungguh tunamoral, tak beretika dan tak bertanggungjawab terhadap masyarakat, jika membiarkan dirinya terjerat oleh rayuan dana penelitian dan pengembangan yang sangat besar, yang disediakan oleh angkatan bersenjata dan perusahaan multinasional raksasa, asal ia mau pura-pura buta terhadap peluncasgunaan dan penyalahgunaan hasil-hasil keilmuannya.
Seperti Etika, Ilmu tak bebas dari pengaruh tata nilai. Kata Kenneth Bouding, ahli ekonomi pad Lembaga Ilmu Perilaku, Universitas Colorado : “Sebagian yang lumayan besarnya dari keberhasilan masyarakat keilmuan dalam memajukan pengetahuan adalah berkat tata nilainya, yang menempatkan pengabdian yang obyektif terhadap kebenaran di jenjang yang paling luhur, dan kepadanya baik harga diri perseorangn maupun kebanggaan nasional harus ditelutkan”.
Namun, kebenaran bukanlah satu-satunya nilai yang dijunjung tinggi itu, dan beberapa di antara ramalan-ramalannya yang penting dan terandalkan, seharusnya dipandang sebagai informasi tambahan untuk menafsirkan norma-norma etika secara lebih betul dan lebih relevan.
Tetapi sekedar berperan sebagi informan merupakan citra ilmuwan yang kian usang. Kecenderungan yang nampak ialah, bahwa rupanya makin banyak ilmuwan yang menganggap bahwa mereka sungguh-sungguh tunamoral, tak beretika dan tak bertanggungjawab terhadap masyarakat, jika membiarkan dirinya terjerat oleh rayuan dana penelitian dan pengembangan yang sangat besar, yang disediakan oleh angkatan bersenjata dan perusahaan multinasional raksasa, asal ia mau pura-pura buta terhadap peluncasgunaan dan penyalahgunaan hasil-hasil keilmuannya.
Senin, 16 Januari 2012
Pesan Albert Einstein (1938)
PESAN KEPADA MAHASISWA CALIFORNIA INSTITUTE OF TECHNOLOGY MENGENAI HAKEKAT NILAI DAN ILMU
Rekan-rekan yang Muda Belia,
Saya merasa bahagia melihat Anda semua di hadapan saya, sekumpulan orang muda yang sedang mekar yang telah memilih bidang keilmuan sebagai profesi.
Saya berhasrat untuk menyanyikan hymne yang penuh puji, dengan refrain kemajuan pesat di bidang keilmuan yang telah kita capai, dan kemajuan yang lebih pesat lagi yang akan Anda bawakan. Sesungguhnya kita berada dalam kurun dan tanah air keilmuan. Tetapi hal ini jauh dari apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan. Lebih lanjut, saya teringat hubungan ini kepada seorang muda yang baru saja menikah dengan seorang istri yang tidak terlalu menarik dan orang muda itu ditanya apakah dia merasa bahagia atau tidak. Dia lalu menjawab “Jika saya ingin mengatakan yang sebenarnya, maka saya berdusta.”
Rekan-rekan yang Muda Belia,
Saya merasa bahagia melihat Anda semua di hadapan saya, sekumpulan orang muda yang sedang mekar yang telah memilih bidang keilmuan sebagai profesi.
Saya berhasrat untuk menyanyikan hymne yang penuh puji, dengan refrain kemajuan pesat di bidang keilmuan yang telah kita capai, dan kemajuan yang lebih pesat lagi yang akan Anda bawakan. Sesungguhnya kita berada dalam kurun dan tanah air keilmuan. Tetapi hal ini jauh dari apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan. Lebih lanjut, saya teringat hubungan ini kepada seorang muda yang baru saja menikah dengan seorang istri yang tidak terlalu menarik dan orang muda itu ditanya apakah dia merasa bahagia atau tidak. Dia lalu menjawab “Jika saya ingin mengatakan yang sebenarnya, maka saya berdusta.”
Langganan:
Postingan (Atom)