Pages

Senin, 14 Juli 2014

CATATAN BAGI QC DAN EP PILPRES 2014.

CATATAN BAGI QC DAN EP PILPRES 2014. Bagaimanakah kita mendapatkan suatu kesimpulan yang bersifat umum yang dapat diandalkan? Umpamanya saya mengemukakan pernyataan sebagai berikut : Semua kaum intelektual menyukai musik Klasik.  Lalu seseorang bertanya kepada saya : Bagaimana Anda sampai pada kesimpulan seperti itu? Maka jawab saya: Sebab saya sendiri menyukai musik Klasik. Tentu saja kesimpulan seperti ini secara keilmuan tidak dapat  diandalkan, karena pertama di atas dasar apa saya bisa menganggap diri saya seorang intelektual, dan bagaimana kalau seorang intelektual lain menyatakan bahwa dia menyukai musik Dangdut? Contoh ini kelihatannya sederhana dan menggelikan, namun cobalah memandang sekitar kita, atau mungkin diri kita sendiri, betapa seringnya kita menarik kesimpulan seperti ini ... Untuk membantu kita keluar dari kekacauan ini kita perlu instrumen yaitu metode statistika ... asalkan mengikuti kaidah-kaidah keilmuan statistika dengan sah dan benar ...  akan  memungkinkan kita sampai pada suatu kesimpulan umum yang dapat diandalkan.

SOLIPSISME

SOLIPSISME. Tiap orang cenderung untuk percaya kepada kebenaran yang pasti menurut mereka sendiri. Lalu bagaimanakah kita sampai pada suatu konsensus bila hanya berdasarkan apa yang dianggap benar oleh masing-masing? Saya kira pengalaman kita sehari-hari menunjukan dengan jelas betapa sukarnya kita sampai kepada suatu kesimpulan yang disetujui bersama bila hanya berdasarkan cara tersebut. Yang benar bagi si A belum tentu benar bagi si B, malah mungkin sebaliknya. Seperti bunyi pepatah: kepala sama berbulu pendapat berlainan. Cara berpikir seperti ini menyebabkan kita terjatuh ke dalam solipsisme yakni pengetahuan yang benar menurut anggapan kita masing-masing.