Pages

Selasa, 28 Agustus 2012

Sepotong Kisah Indah Nabi, tentang Anshar

Sepotong Kisah Indah Nabi, tentang Anshar


Wallahi, kalau kalian mau, sementara kalian bisa membenarkan dan dibenarkan, maka kalian bisa berkata, ‘engkau datang kepada kami dalam keadaan didustakan, namun justru kami membenarkanmu; dalam keadaan lemah dan kamilah yang menolongmu; dalam keadaan terusir dan kamilah yan gmemberimu tempat; dalam keadaan papa dan kamilah yang menampungmu’. Apakah di dalam hati kalian masih terbersit hasrat keduniaan, yang dengan dunia itu aku hendak mengambil hati segolongan orang agar masuk Islam, sedangkan terhadap keislaman kalian aku sudah percaya? Wahai orang-orang Anshar, apakah kalian tidak berkenan di hati jika orang lain pergi membawa onta dan domba, sedangkan kalian kembali bersama rasul Allah ke tempat tinggal kalian? 

Demi yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, kalau bukan karena hijrah, tentu aku termasuk orang Anshar. Jika orang-orang menempuh suatu jalan di celah gunung, dan orang Anshar menempuh celah gu
nung yang lain, tentu aku memilih celah yang ditempuh orang Anshar. Yaa Allah, rahmatilah orang Anshar, anak-anak orang Anshar, dan cucu orang Anshar.”

-Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, ba’da Hunain-

Minggu, 12 Agustus 2012

Rendra : Kecoa Pembangunan


KECOA PEMBANGUNAN

Kecoa Pembangunan….
Salah dagang banyak hutang…….
Tata bukunya di tulis di awan…
Tata ekonominya ilmu bintang..
kecoa…kecoa…ke…co…a…..

Dengan senjata monopoli
Menjadi pencuri….
kecoa…kecoa… ke…co…a….

Dilindungi kekuasaan…
Merampok negeri ini….
Kecoa…kecoa…ke…co…a…



Ngimpi nglindur di sangka Pertumbuhan…
Hutang pribadi di anggap Hutang Bangsa…
Suara di bungkam agar Dosa Berkuasa…
Kecoa….kecoa… ke…co…a…

Rendra : Jalan Sagan No 9 Jogja

Jalan Sagan No 9 Jogja

Ketika kebetulan lalu
aku mampir ke kamar kita yang dulu

Sekarang belum lagi disewa
Kamar kita berdua
Dengan bunga pada meja
tempat kita saling memandang
berhawa kasih sayang
memasuki kamar ini
tembok dan lantai kembali bicara
dan hidupku terasa lebih berharga

Sabtu, 14 Juli 2012

BANGSA KASIHAN

BANGSA KASIHAN
Kahlil Gibran

Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya,
memakan roti dari gandum yang tidak dituainya
dan meminum anggur yang tidak diperasnya

Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan,
dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah.

Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun.

Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara
kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan,
tidak sesumbar kecuali di runtuhan,
dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya
sudah berada di antara pedang dan landasan.

Rabu, 18 April 2012

DAFTAR BUKU2 YANG (PERNAH) DILARANG DI INDONESIA

DAFTAR BUKU2 YANG (PERNAH) DILARANG DI INDONESIA
(kalau tekun mencarinya dapat ditemukan di Pasar Buku Palasari Bandung)

1.Pramoedya Ananta Toer, Hoakiau di Indonesia, dilarang oleh penguasa militer pada 1959

2.Sabar Anantaguna, Yang Bertanahair tapi Tak Bertanah, dilarang oleh penguasa militer

3.Mohammad Hatta, Demokrasi Kita, dilarang oleh penguasa militer pada 1960

4.Agam Wispi, Yang Tak Terbungkamkan, dilarang oleh penguasa militer pada 19 Juli 1961

5.Agam Wispi, Matinya Seorang Petani (Djakarta: Bagian Penerbitan Lekra, 1961), dilarang oleh penguasa militer pada 1961

Selasa, 31 Januari 2012

Apakah SOP menjamin Mutu Pelayanan

Ketika kita membeli suatu benda bekas. Katakanlah membeli mobil atau motor bekas. Sebelum kita melihat mobil atau motor tersebut untuk dibeli, kita bertanya “Bagaimana kondisinya?”. Sering dijawab “ … standard …” Persepsi kita adalah suatu kondisi tertentu bahwa barang tersebut sesuai dengan harga yang ditawarkan, atau kita tidak memiliki persepsi apapun mengenai kondisi barang tersebut. Kata “standard” sama sekali tidak menginformasikan mengenai mutu (yang baik) barang tersebut tetapi hanya persepsi mengenai kesesuaian.

Ketika terjadi kerusuhan aparat keamanan mengatakan “sudah memenuhi prosedur standard” Dengan beberapa korban yang terluka atau meninggal merupakan akibat dari tindakan ini, menjadi sebuah pertanyaan Komnas HAM, mengapa bisa terjadi?. Dari kasus ini bahwa suatu standard yang telah dibakukan secara operasionalpun tidak menjamin akibat yang sama (mutu yang diharapkan). Operator bertindak tidak terkendali. Dalam hal ini, manusia sebagai operator dipengaruhi secara subjektif oleh keputusan-keputusannya sendiri.

Kamis, 26 Januari 2012

Humor Penelitian

( ...If it was a slip of tongue or factual mistake when communicate in a group or individually ... Make it humorous ... allow everyone to laugh by immediately pointing it out, smiling, and saying something like "Oh, that was a great way to put it." In most cases just a knowing smile and a look will let everyone laugh it off and quickly forget about it. FRED PRYOR)

Sering dikisahkan bahwa penemuan-penemuan dasar yang menakjubkan di temukan dengan tidak sengaja … Ingat bahwa suatu hari Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu sebuah apel jatuh dari pohon tersebut. Dengan mengamati apel yang jatuh, Newton mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik apel tersebut jatuh kebawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan nama gravitasi. Bagaimana dengan kisah berikut ?

Gaya Berat.
Seorang anak melambung-lambungkan kucing ke atas, kucing itu mendarat tepat menumpu pada empat kakinya. Ia belum menyadari apakah kucing itu dilemparkan dengan kaki diatas atau dibawah. Ia mencoba mengulangi dengan melambungkan kucing dengan posisi empat kakinya diatas. Kembali kucing itu mendarat tepat menumpu pada empat kakinya. Kemudian ia mencoba sekali lagi melambungkan kucing tersebut dengan empat kakinya dibawah. Kembali kucing itu mendarat dengan tetap bertumpu pada empat kakinya. “Eureka … aku tahu sekarang !!! ... titik berat kucing terletak pada keempat kakinya

Rabu, 18 Januari 2012

Penyesalan Albert Einstein (1950)

ILMU : PERANTI ETIKA DAN ABDI KEMANUSIAAN.

Seperti Etika, Ilmu tak bebas dari pengaruh tata nilai. Kata Kenneth Bouding, ahli ekonomi pad Lembaga Ilmu Perilaku, Universitas Colorado : “Sebagian yang lumayan besarnya dari keberhasilan masyarakat keilmuan dalam memajukan pengetahuan adalah berkat tata nilainya, yang menempatkan pengabdian yang obyektif terhadap kebenaran di jenjang yang paling luhur, dan kepadanya baik harga diri perseorangn maupun kebanggaan nasional harus ditelutkan”.

Namun, kebenaran bukanlah satu-satunya nilai yang dijunjung tinggi itu, dan beberapa di antara ramalan-ramalannya yang penting dan terandalkan, seharusnya dipandang sebagai informasi tambahan untuk menafsirkan norma-norma etika secara lebih betul dan lebih relevan.

Tetapi sekedar berperan sebagi informan merupakan citra ilmuwan yang kian usang. Kecenderungan yang nampak ialah, bahwa rupanya makin banyak ilmuwan yang menganggap bahwa mereka sungguh-sungguh tunamoral, tak beretika dan tak bertanggungjawab terhadap masyarakat, jika membiarkan dirinya terjerat oleh rayuan dana penelitian dan pengembangan yang sangat besar, yang disediakan oleh angkatan bersenjata dan perusahaan multinasional raksasa, asal ia mau pura-pura buta terhadap peluncasgunaan dan penyalahgunaan hasil-hasil keilmuannya.

Senin, 16 Januari 2012

Pesan Albert Einstein (1938)

PESAN KEPADA MAHASISWA CALIFORNIA INSTITUTE OF TECHNOLOGY MENGENAI HAKEKAT NILAI DAN ILMU

Rekan-rekan yang Muda Belia,

Saya merasa bahagia melihat Anda semua di hadapan saya, sekumpulan orang muda yang sedang mekar yang telah memilih bidang keilmuan sebagai profesi.

Saya berhasrat untuk menyanyikan hymne yang penuh puji, dengan refrain kemajuan pesat di bidang keilmuan yang telah kita capai, dan kemajuan yang lebih pesat lagi yang akan Anda bawakan. Sesungguhnya kita berada dalam kurun dan tanah air keilmuan. Tetapi hal ini jauh dari apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan. Lebih lanjut, saya teringat hubungan ini kepada seorang muda yang baru saja menikah dengan seorang istri yang tidak terlalu menarik dan orang muda itu ditanya apakah dia merasa bahagia atau tidak. Dia lalu menjawab “Jika saya ingin mengatakan yang sebenarnya, maka saya berdusta.”