Pages

Sabtu, 21 Mei 2011

Dr. Maurice Bucaille : BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern

Dengan melakukan penyelidikan obyektif terhadap teks-teks, Maurice Bucaille telah dapat menumbangkan beberapa ide lama yang selama ini diperoleh manusia dari Perjanjian Lama, Injil dan Qur-an, yaitu dengan membedakan dalam keseluruhannya, hal-hal yang berasal dari wahyu dan hal-hal yang dinodai kekeliruan atau tafsiran manusia.



Penelitiannya telah menjernihkan Kitab-kitab suci kembali. Dengan menyajikan suatu bacaan yang memukau, ia menempatkan seorang yang percaya berhadapan dengan suatu hal yang pokok, yaitu kesinambungan wahyu yang datang dari Tuhan yang sama, dengan cara-cara ekspresi yang berbeda menurut zaman. Ini semua akan mendorong kita untuk memikirkan faktor-faktor yang pada zaman ini harus mempersatukan dan tidak memecah belah orang-orang yang beragama Yahudi, Masehi atau Islam.

Ahli bedah, Maurice Bucaille; telah berada beberapa kali dalam keadaan di mana ia dapat menyelidiki, bukan hanya badan manusia tetapi juga jiwa manusia. Karena keadaan itulah ia dapat merasakan arti taqwa dalam Islam serta aspek-aspek lainnya yang selama ini kebanyakan orang yang di luar Islam tidak mengetahuinya.

Ia belajar bahasa Arab dan mempelajari Qur-an untuk mencari penerangan yang tidak akan dapat diperoleh dengan jalan lain. Ia heran karena dalam Qur-an ia menemukan keterangan-keterangan tentang fenomena-fenomena alamiah, yang hanya dapat difahami oleh pengetahuan ilmiah modern.

Kemudian ia membicarakan masalah otentitas (keaslian) teks kitab-kitab suci agama-agama monoteis, dan akhirnya, melakukan konfrontasi antara Bibel dan hasil-hasil Sains.

Hasil penyelidikan-penyelidikan tersebut, untuk wahyu Judeo Kristiani dan untuk Qur-an dijelaskan dalam buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar